INFOTELKO.COM – Semangat menjadi seorang insan normal yang mampu mengemban ibadah besar sekaligus bekerja dengan profesionalisme menjadi inti dari Bagya Mulyanto.
Menjabat sebagai Direktur Keuangan Perum Bulog, sebuah BUMN yang bertanggung jawab menyediakan bahan pangan untuk masyarakat.
Bagya Mulyanto merasa beruntung bekerja di Bulog karena ia yakin bahwa menyediakan kebutuhan pangan pokok bagi masyarakat adalah sebuah bentuk ibadah besar.
Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman, Bagya memiliki tanggung jawab penting dalam menjaga ketersediaan pangan dan memastikan tidak ada rakyat yang kesulitan untuk mencukupi kebutuhan makanan mereka.
Baca Juga:
GoTo dan Google Terseret Kasus Dugaan Korupsi Chromebook Pendidikan Nasional
ORARI Usia 57: Mandiri, Non Politik, Bermartabat di Tengah Tantangan Internal
Protelindo Peroleh Kredit ICBC Rp400 Miliar untuk Ekspansi Nasional
Dalam kiprahnya, Bulog memiliki tugas utama yaitu menyediakan tiga komoditas pokok, yakni beras, jagung, dan kedelai.
Terutama di masa pandemi dan situasi dunia yang penuh gejolak, peran Bulog semakin krusial dalam menjaga stabilitas harga dan keterjangkauan pangan bagi masyarakat.
Namun, Bagya Mulyanto tak hanya fokus pada tugas pokoknya, namun juga menjaga kesehatan keuangan perusahaan.
Dengan kebijaksanaan, ia memastikan permodalan Bulog berjalan lancar dan tanpa kendala keuangan.
Baca Juga:
Manajemen Saratoga Tambah Saham, Michael Soeryadjaya Kucurkan Rp287 Juta
Gula Lokal Lawan Impor! Pemerintah Siapkan Rp 1,5 T untuk Serapan
Harga Minyak Mentah Berpotensi Naik, Proyeksi Sri Mulyani Rentang USD 66–94
Kesuksesan perusahaan yang mencatatkan laba dalam beberapa tahun terakhir memberikan optimisme bagi Bagya bahwa prestasi ini akan berlanjut di masa depan.
Dalam mengelola keuangan perusahaan, Bagya Mulyanto menerapkan prinsip benefit-cost ratio, memberikan keleluasaan kepada para staf untuk merumuskan program kegiatan yang seimbang antara manfaat dan biaya yang dikeluarkan.
Selain menjadi seorang ahli dalam bidang keuangan, Bagya juga memiliki pandangan filosofis terhadap pajak.
Baginya, membayar pajak adalah bagian dari ibadah dan kewajiban yang tak boleh diabaikan.
Baca Juga:
Pulau Bukan Komoditas: KKP Pastikan Kepemilikan Tetap Milik Negara
Ketika Negara Bertaruh Rp9.300 Triliun: Infrastruktur atau Ilusi Pembangunan Tanpa Fondasi Kuat?
Ia percaya bahwa pajak merupakan bentuk redistribusi pendapatan untuk kepentingan umum, yang mirip dengan zakat.
Dalam menghadapi masa pandemi, Bulog juga berperan penting dalam mendistribusikan bantuan pangan kepada rakyat.
Pengalaman ini meninggalkan kesan mendalam bagi Bagya dan para karyawan Bulog.
Meskipun dihadapkan pada tantangan dan rasa takut, semangat tanggung jawab mereka dalam melaksanakan tugas tersebut menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Bagya Mulyanto bukan hanya menjadi seorang Direktur Keuangan yang sukses, namun juga merupakan sosok inspiratif yang mampu menjalankan ibadah dan menjadi pilar penting dalam menjaga ketersediaan pangan bagi masyarakat.
Semangatnya dalam mengemban tanggung jawab di Bulog menjadi contoh bagi banyak orang, terutama dalam menghadapi tantangan dan kesulitan dalam kehidupan.
(Sumber: Majalah PAJAK)