INFOTELKO.COM – PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) menyalurkan pinjaman berjangka sebesar Rp350 miliar kepada PT Blue Bird Tbk.
Termasuk di dalamnya pinjaman hijau berjangka senilai Rp50 miliar kepada PT Blue Bird Tbk dan anak perusahaan (BIRD) untuk mengakuisisi kendaraan listrik.
Managing Director Head of Wholesale Banking HSBC Indonesia Riko Tasmaya mengatakan hal tersebut di Jakarta, Rabu 7 Juni 2023.
Sebagai bank, dampak terbesar yang dapat diwujudkan HSBC Indonesia yaitu dengan mendukung nasabah untuk bertransisi ke nol emisi.
Baca Juga:
Apple Capai Kesepakatan dengan Indonesia, Amankan Akses Pasar Masa Depan untuk iPhone
Marhaban ya Ramadhan, Semoga di Bulan yang Penuh Rahmat Ini, Kita Aelalu dalam Lindungan Allah SWT
Dukung Kehadiran Danantara, PT Telkom Indonesia Tbk akan Sapkan Teknologi Artificial Intelligence
“Oleh karenanya, kami gembira dapat mendukung Bluebird dan anak perusahaan dengan fasilitas pinjaman untuk meningkatkan armada kendaraan listrik mereka di Indonesia,” kata Riko
Baca artikel menarik lainnya, di sini: Ahmad Mujani Ungkap Alasan Sebut Erick Thohir Jadi Salah Satu Calon Wakil Presiden untuk Prabowo Subianto
Pinjaman berjangka hijau diharapkan dapat mengkatalisasi visi BIRD untuk memperluas dan merevitalisasi armada taksi dan penyewaan mobilnya, dengan memperbanyak kendaraan listrik.
Direktur Utama Bluebird Sigit Djokosoetono menyampaikan apresiasi yang mendalam atas kepercayaan dan kerja sama kolaboratif dengan HSBC.
Baca Juga:
Mentan Andi Amran Sulaiman akan Tindak Atau Segel Pengusaha yang Jual Harga Pangan di Atas HET
Rakyat Harapkan Hasil Nyata!Prabowo Subianto Imbau Harga Tiket Pesawat dan Haji Harus Turun
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada HSBC atas dukungan yang luar biasa dalam mencapai tujuan visi keberlanjutan Bluebird, khususnya dalam pilar BlueSky,” ucap Sigit dalam kesempatan yang sama.
Ia menyebutkan dukungan HSBC sangat berarti bagi Bluebird dalam mengurangi jejak karbon, meningkatkan kualitas udara.
Dan meningkatkan kelestarian lingkungan dalam industri transportasi untuk mendukung pencapaian komitmen 50:30, yaitu mengurangi 50 persen emisi pada tahun 2030.
“Bersama-sama, kita dapat membuat perubahan positif dan memberikan kontribusi nyata menuju masa depan yang berkelanjutan,” tuturnya.***